Jakarta, Ditsuslat - Astiana Nirmala sudah sepantasnya menerima piagam penghargaan dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Vokasi, Kemendikdasmen dalam acara Gelar Hasil Karya 2024. Pasalnya, lulusan PKW 20203 ini sejak bangku SD sudah terampil menenun kain motif tradisional dengan pewarnaan alami khas Nusa Tenggara Timur (NTT). Berkat prestasinya, hasil kain tenun songket buatannya dikenal luas dan dipakai oleh para pemimpin dunia pada KTT Asean 2023 lalu.
Ibu rumah tangga dari Desa Pongmajok, Kecamatan Lembar, Kabupaten Manggarai Barat ini membawa nama harum budaya tenun dan identitas masyarakat Manggarai Barat, tempat Asti dilahirkan dan bertumbuh belajar menenun dari ibunya sejak ia berusia 10 tahun. Di mana perempuan memegang peran utama warisan tradisi tenun sebagai keterampilan dari generasi ke generasi yang bermakna simbolis, spiritual dan sosial.
“Saya awalnya mendaftar PKW agar bisa mendapat bantuan alat tenun. Sebelumnya saya menenun hanya dengan alat tenun warisan yang biasa dipakai ibu dan nenek saya. Dengan alat tenun yang lebih baru, saya bisa menghasilkan lebih banyak dalam waktu yang sama,” ungkap Asti saat ditemui di Gelar Hasil Karya 2024 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta.
Tom