Banjir Order Nataru 2024/2025, Karin Salon Membukukan Omzet 500 Ribu Per Hari

Tom
30 Desember 2024

Jakarta, Ditsuslat - Usaha salon kini tidak lagi sulit ditemukan di Nusa Tenggara Timur. Tata rias kecantikan rambut mulai menjamur seiring LKP Salon Christie, Kupang, NTT membuka program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Apalagi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 usaha salon kebanjiran order.

Peluang belajar dan usaha salon makin terbuka karena peserta didik tidak perlu lagi harus ke Surabaya atau Jakarta untuk menimba ilmu perawatan kecantikan dan wirausaha salon. Berkat lembaga kursus Salon Christie,  usaha salon dan kecantikan di NTT semakin hidup, bahkan pelaku usaha dengan modal kecil seperti dilakukan oleh Okcelin Pattiwael.


Okcelin yang biasa dipanggil Chelyn, merupakan lulusan PKW jurusan Tata Kecantikan Rambut 2024 di LKP Salon Christie, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Belum genap satu tahun sejak kelulusannya, perempuan berusia 25 tahun berdarah Ambon ini telah menjalankan usahanya sendiri, Karin Salon dengan diberikan modal peralatan kerja oleh lembaga kursus.

Chelyn tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang manajemen atau bisnis. Berbekal ilmu perawatan rambut dan kewirausahaan dari LKP Salon Christie, Chelyn memulai usaha untuk memenuhi kebutuhan kaum hawa yang ingin tampil cantik dan menarik.

“Puji Syukur dari usaha ini saya bisa mendapatkan penghasilan kurang lebih Rp 400 ribu sampai 500 ribu per hari. Menjelang Natal dan Tahun Baru bulan Desember ini banyak sekali peminatnya dari kalangan anak muda hingga orang dewasa. Mereka order meluruskan rambut seperti rebonding rambut meskipun ada juga yang minta dimasker atau creambath,” lanjut kelahiran Oktober 1999 ini.

Pendampingan keterampilan skill hingga satu tahun 

Menjalankan usaha sendiri, walaupun dalam skala kecil, bukan hal yang mudah untuk seorang ‘fresh graduate’ seperti Chelyn yang harus sigap memenuhi berbagai kebutuhan konsumen, sekaligus jeli melihat potensi konsumen baru agar usahanya berkembang. Hingga saat ini, Karin Salon yang dirintis lulusan SMA di Kupang ini berkembang berkat kerja keras Chelyn dan dukungan LKP.

“Setiap hari saya menghadapi tantangan kerja yang menguji sekaligus mempertajam skill dan pengetahuan. Setiap hari saya bertemu dengan orang yang berbeda dan mesti paham bagaimana harus bersikap baik dalam menangani pelanggan yang bermacam-macam karakter tersebut,” papar Chelyn.

Beruntung Chelyn memiliki support system yang baik. Tak hanya bantuan modal, LKP Salon Christie terus memberi dukungan dan pendampingan untuk alumni yang terampil berwirausaha. “Kami tetap didampingi oleh LKP salon cristie selama satu tahun sesudah lulus,” jelas Chelyn.

LKP Salon Christie sendiri merupakan lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan kursus berbasis kompetensi dalam bidang kecantikan. Dalam beberapa tahun terakhir, LKP Salon Christie menjadi salah satu lembaga kursus dan pelatihan yang dipercaya oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai mitra penyelenggara program PKW di Kupang dan beberapa kabupaten di NTT.

Program kursus dan pelatihan LKP Salon Christie diselenggarahan dengan kurikulum berbasis kompetensi dengan nama pelatihan YUNIOR STYLIST yang berlangsung selama 160 jam. Selama kursus, Chelyn mempelajari berbagai ilmu perawatan tubuh hingga manajemen salon. Seperti manajemen salon atau tempat kerja yang higienis, customer service dan komunikasi dengan pelanggan, teknik dan teknologi perawatan rambut, kulit kepala dan kulit wajah.


Selain teknik perawatan dasar, Chelyn juga mendapat bekal ilmu dan pengetahuan fashion rambut terkini seperti pewarnaan, rebonding, smoothing dan sebagainya. “Di NTT, kota Kupang khususnya, konsumen atau peminatnya sangat banyak. Kebanyakan konsumen  yang ingin memperindah rambutnya mulai dari anak muda hingga orang dewasa,” lanjut Chelyn.

Menurutnya, kunci dari usaha salon adalah kesungguhan untuk belajar serta berani dan gigih menjalankan usaha. “Semua pasti bisa memulai usaha. Untuk anak muda atau generasi sekarang, yang penting tetap semangat dalam bekerja dan berani memulai,” pungkas Chelyn.