Usaha Kaos Sablon Jadi Solusi Tri dan Kelompoknya di Desa Panjalin Majalengka

Tom
06 Desember 2024


Ditsuslat, Majalengka - Meskipun jenis usahanya bagian dari dunia mode (fashion), pembuatan sablon kaos cukup memberikan prospek yang menjanjikan. Tidak perlu memiliki latar belakang dalam merintisnya. Usaha sablon hanya berupa keunikan gambar di kaos T-Shirt. Target pemasarannya pun cukup luas. Mulai dari lingkungan sekolah, kantor, komunitas bahkan untuk keperluan partai.

Tidak heran, sablon kaos dan popularitasnya menarik perhatian Tri Juliyanto Saputra asal Majalengka yang juga sangat ia inginkan untuk berwirausaha. Hanya saja, di desanya ia terkendala informasi bagaimana caranya belajar membuat sablon.

Gayung pun bersambut. Atas saran temannya yang memberikan informasi dan mengajak Tri bahwa ada peluang mengikuti  kursus dan pelatihan sablon di LKP Modelling. Tanpa berpikir lama akhirnya ia segera mendaftar.

"Alhamdullilah keinginan saya terkabul, LKP Modelling menyelenggarakan pelatihan Desain Grafis Sablon tanpa dipungut biaya. Saya diajarkan teknik sablon baik secara konvensional maupun digital. Juga tentang ilmu kewirausahaan di bidang sablon," tutur Tri.


Awalnya Tri diajarkan oleh instruktur kursus, teori mendesain sablon menggunakan aplikasi corel draw. Setelah mahir dan memahaminya  ia mempraktekkannya hasil karyanya mencetak sablon di mesin cetak dan pemotong (cutting) yang disematkan pada kaos, mug juga spanduk.

Sesi terakhir setelah teori dan praktek, Tri dibekali pengetahuan kewirausahaan yang berkaitan dengan trik dan tips cara memasarkannya kepada target konsumen desain sablon. 


Setelah sekian purnama, kursus program PKW Silver bantuan pemerintah yang ia jalani berakhir. Tri berhasil menyelesaikan program PKW Silver dan siap berwirausaha, bahkan ia bersama teman kelompoknya mendapat bantuan modal cuma-cuma sebagai awal merintis usaha. Yakni seperangkat alat kerja berupa mesin press, mesin cutting, laptop dan perlengkapan pendukung tinta sablon. 

"Selain modal, kami juga mendapat pendampingan dan bimbingan pihak LKP," ucap laki-laki berusia 24 tahun lulusan SMK 2019. Di sebuah Gang di desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, Majalengka, ia dan kelompoknya tamatan program PKW 2023 pun mendirikan gerai usahanya bernama Panjalin Digital Printing.    


Tempat usaha yang disarankan oleh lembaga sudah cukup strategis. Mereka bersemangat menerapkan keahlian dan kompetensinya di bidang sablon dengan memulai menerima order kecil-kecilan kaos sablon.  "Rencana usaha kami bertahap. Untuk sementara mengenalkan produk sablon ke warga setempat dan belum via online," katanya. Alhasil, omzet yang didapat per bulan bisa meraup Rp 750.000.


Wawan Sayuti selaku Ketua LKP Modelling di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat tempat Tri kursus sablon mengatakan, bahwa peserta didik yang mengikuti kursus program PKW Desain Grafis Sablon di lembaganya mempunyai peluang pasar cukup bagus.

"Kebanyakan peserta didik sangat menyukai bidang pelatihan desain grafis sablon apalagi  untuk custom kaos, mug dan pembuatan seting desain kartu undangan. Kami juga melakukan kerja sama dengan percetakan besar untuk prospek ke depan usaha mereka," jelas Wawan.