Distsulat, Jakarta - Sukses meluluskan ribuan peserta didik sejak 2012
silam, LKP Ayulia Training Center turut memberdayakan peserta didik warga
binaan Kelas II A, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di kota Bontang, Kalimantan
Timur. Sebanyak 40 peserta yang terbagi dua kelompok wanita dan pria berhasil
dilatih menjadi penjahit pakaian yang terampil dan kompeten.
Kontribusi rehabilitasi sosial dan pendidikan di lapas adalah bagian dari upaya LKP Ayulia untuk membangun masyarakat
yang lebih baik. Memberikan motivasi dan inspirasi yang
dapat membangkitkan potensi perubahan dalam hidup mereka kelak setelah masa
hukuman mereka berakhir.
Untuk itu para peserta didik diberikan
kursus dan pelatihan intensif dalam waktu 160 jam pembelajaran. Setiap harinya
mereka dilatih selama 8 jam dan dilakukan dalam 20 hari sehingga setiap peserta
bisa memahami dan menguasai teknik menjahit pakaian yang menjadi bekal hidup di
kemudian hari.
“Teknik menjahit harus benar-benar dipahami oleh
mereka. Contohnya ketika menjahit baju seragam sekolah, ada tiga model yakni
bagian atasan hem dan bawahan rok serta celana. Nah, ketiga bagian itu tidak
bisa hanya sekali atau dua kali praktik. Tapi harus dipahami benar urutan
kerjanya sampai menjadi sebuah baju, rok dan celana,” jelas Nurhayati,
instruktur sekaligus pendiri LKP Ayulia Training Center.
Mengajar peserta didik di dalam lingkungan lapas
merupakan pengalaman Nurhayati melatih
dirinya untuk sabar dan empati bersama instruktur lainnya yang telah berpengalaman
dan bisa memahami kondisi di dalam lapas.
Tidak sekadar memberikan teknik menjahit saja, namun
juga harus mampu memahami perasaan dan pikiran para peserta didik dibawah pengawasan yang tertib dan ketat berkesinambungan untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
“Sebelum melakukan kurus dan pelatihan harus melewati
pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku di lapas. Saat istirahat seluruh peralatan
menjahit harus dikumpulkan disertai tanda tangan, begitu pula pulang sore jam
16:00,” kata Nurhayati.
Adapun kurikulum pengajaran yang diberikan tidak berbeda. Hanya saja, metode mengajarnya dituntut kesabaran dengan melakukan pendekatan individu, mengingat latar belakang dan emosional serta ketidakstabilan mental atau
trauma yang dapat mempengaruhi motivasi dan konsentrasi mereka dalam belajar.
LKP Ayulia Training Center adalah potret keberhasilan lembaga
pendidikan non-formal yang telah memberikan manfaat pelatihan yang menghasilkan
tenaga kerja terampil dan kompeten di bidangnya. Bahkan para alumninya tak
segan berperan serta terlibat dalam proyek pemerintah maupun perusahaan.
Belakangan ini, menurut Nurhayati, dalam kurun waktu tiga tahun pihaknya mendapat proyek pengerjaan 4.707 pasang seragam sekolah SD dan 4.427 seragam SMP sekota Bontang. Sebuah kebanggaan yang patut diapresasi yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang pada masyarakat di seluruh propinsi Kalimantan Timur pada umumnya.
"Alhamdulillah rata-rata di kota Bontang alumni saya sudah buka usaha mandiri, dan saat ini mereka juga ikut menjahit baju seragam sekolah yang saya pegang tendernya," pungkas Nurhayati.
Tom