Berdayakan Peserta Didik Lapas, LKP Ayulia Libatkan Instruktur Berpengalaman

Tom
15 September 2024


Distsulat, Jakarta - Sukses meluluskan ribuan peserta didik sejak 2012 silam, LKP Ayulia Training Center turut memberdayakan peserta didik warga binaan Kelas II A, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di kota Bontang, Kalimantan Timur. Sebanyak 40 peserta yang terbagi dua kelompok wanita dan pria berhasil dilatih menjadi penjahit pakaian yang terampil dan kompeten.

 

Kontribusi rehabilitasi sosial dan pendidikan di lapas adalah bagian dari upaya LKP Ayulia untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Memberikan motivasi dan inspirasi yang dapat membangkitkan potensi perubahan dalam hidup mereka kelak setelah masa hukuman mereka berakhir.

 

Untuk itu para peserta didik diberikan kursus dan pelatihan intensif dalam waktu 160 jam pembelajaran. Setiap harinya mereka dilatih selama 8 jam dan dilakukan dalam 20 hari sehingga setiap peserta bisa memahami dan menguasai teknik menjahit pakaian yang menjadi bekal hidup di kemudian hari.

 

“Teknik menjahit harus benar-benar dipahami oleh mereka. Contohnya ketika menjahit baju seragam sekolah, ada tiga model yakni bagian atasan hem dan bawahan rok serta celana. Nah, ketiga bagian itu tidak bisa hanya sekali atau dua kali praktik. Tapi harus dipahami benar urutan kerjanya sampai menjadi sebuah baju, rok dan celana,” jelas Nurhayati, instruktur sekaligus pendiri LKP Ayulia Training Center.

 

Mengajar peserta didik di dalam lingkungan lapas merupakan pengalaman Nurhayati  melatih dirinya untuk sabar dan empati bersama instruktur lainnya yang telah berpengalaman dan bisa memahami kondisi di dalam lapas.

 

Tidak sekadar memberikan teknik menjahit saja, namun juga harus mampu memahami perasaan dan pikiran para peserta didik dibawah pengawasan yang tertib dan ketat berkesinambungan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

“Sebelum melakukan kurus dan pelatihan harus melewati pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku di lapas. Saat istirahat seluruh peralatan menjahit harus dikumpulkan disertai tanda tangan, begitu pula pulang sore jam 16:00,” kata Nurhayati.

 

Adapun kurikulum pengajaran yang diberikan tidak berbeda. Hanya saja, metode mengajarnya dituntut kesabaran dengan melakukan pendekatan individu, mengingat latar belakang dan emosional serta ketidakstabilan mental atau trauma yang dapat mempengaruhi motivasi dan konsentrasi mereka dalam belajar.

 

LKP Ayulia Training Center adalah potret keberhasilan lembaga pendidikan non-formal yang telah memberikan manfaat pelatihan yang menghasilkan tenaga kerja terampil dan kompeten di bidangnya. Bahkan para alumninya tak segan berperan serta terlibat dalam proyek pemerintah maupun perusahaan.

 

Belakangan ini, menurut Nurhayati, dalam kurun waktu tiga tahun pihaknya mendapat proyek pengerjaan 4.707 pasang seragam sekolah SD dan 4.427 seragam SMP sekota Bontang. Sebuah kebanggaan yang patut diapresasi yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang pada masyarakat di seluruh propinsi Kalimantan Timur pada umumnya.


"Alhamdulillah rata-rata di kota Bontang alumni saya sudah buka usaha mandiri, dan saat ini mereka juga ikut menjahit baju seragam sekolah yang saya pegang tendernya," pungkas Nurhayati.