Las Ma Rohakku Martonun, Bahagia Hatiku Menenun

Tom
28 Agustus 2024


Ditsuslat, Jakarta Turut melestarikan kekayaan kain tenun Ulos dari budaya Batak di Provinsi Sumatera Utara, Monika Situmorang (21) lulusan PKW 2022 menenun penuh ceria sambil mengenakan T-Shirt bertuliskan “Las Ma Rohakku Martonun”. Semboyan yang memiliki makna, bahwa seorang penenun merasa bahagia karena dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Panduan hidup yang telah diwariskan oleh para nenek moyang mereka.

 

Dulu, saya bahkan tidak tahu menahu tentang perbenangan, apalagi tahap-tahap menenun. Sekarang, saya sudah mahir. Dalam 32 hari pembelajaran PKW di Dekranasda Parbaba, Samosir, saya telah mampu menenun sendiri. Tidak perlu mengupah orang lain untuk mengajari saya,” kisah Monika Situmorang (21), lulusan PKW 2022.

 

Baginya, PKW Tekun Tenun adalah modal dirinya untuk mendapatkan proses belajar menenun hingga menjadi pengusaha. Bisnis online “Bamboo Tenun” miliknya pun dilakoninya untuk mendukung kelancaran usahanya yang telah meraup keuntungan cukup menopang kehidupan pribadi dan orang tuanya.    

 

Saking banyaknya pesanan setiap hari, tak ayal Monika mengerahkan para saudaranya sebagai karyawan. Ia bahkan menyediakan tempat khusus belajar menenun tanpa imbalan dan ikhlas. Ia selalu menanamkan pedoman hidupnya, bahwa dengan menenun bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.