Ditsuslat,
Jakarta - Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain.
Sebuah peribahasa yang bernilai tinggi bagi Muslimah (26) yang sukses
berwirausaha setelah mengikuti
Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Program
yang bergerak di bidang kerajinan
kain tenun tradisional Gebeng, khas Kabupaten Ogan Ilir di Propinsi Sumatera
Selatan.
Melalui pembelajaran PKW pada 2022
membuat dirinya mengenal banyak tentang keilmuan kain Gebeng yang belakangan
semakin jarang perajinnya. Mulai dari cara mencelup benang ke dalam air yang
mengandung zat pewarna alam dan kemudian menenunnya menjadi kain.
Berlanjut bersama teman-temanya di PKW
ia mengembangkan kerajinan wastra ini dan memproduksinya untuk dipasarkan,
bahkan menerima order dengan pesanan motif khusus.
“Berkat pembelajaran di PKW membuat
saya mandiri menenun kain Gebeng sepanjang empat meter dengan alat tenun tradisional
gedokan. Saya juga pernah diberi kepercayaan oleh Ibu Bupati Ogan Ilir menenun
sebanyak 135 kain Gebeng. Per helainya dijual Rp 1.650.000,” bangga Muslimah.
Memproduksi kain khas Gebeng juga
menjadi andalan Sri Ayu Ningsih (22), yang awalnya belum terbiasa karena
belajar sesuatu hal baru. Namun ia bersyukur terpilih sebagai salah satu
peserta PKW 2022 menyemangati ketekunannya menenun.
“Pengalaman saya belajar selama
mengikuti program PKW, selain diberikan pembelajaran kecakapan menenun, juga
dilatih cara mencelupkan benang ke dalam pewarna. Saya jadi teringat kembali
momen berpanas terik matahari dan percikan pewarnanya yang membasahi tangan,”
kenangnya.
Kemandirian dan kesuksesan wirausaha Muslimah dan Sri Ayu Ningsih ini tentunya tidak terpisahkan dari program pembelajaran dan pelatihan PKW yang ditekuninya. Nah, produk kerajinan kain tenun Gebeng hasil karya mereka pun akan ditampilkan dalam pameran PKW Tekun Tenun dan Kriya, Kriyanusa 2024 mendatang.
Sahabat Kursus ditunggu kedatangannya, ya.
Tom