Kemandirian Menenun Kain Tradisional Gebeng, Menafkahi Kehidupan Muslimah dan Sri Ayu Ningsih

Tom
24 Agustus 2024

Ditsuslat, Jakarta - Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain. Sebuah peribahasa yang bernilai tinggi bagi Muslimah (26) yang sukses berwirausaha setelah mengikuti Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Program yang bergerak di bidang kerajinan kain tenun tradisional Gebeng, khas Kabupaten Ogan Ilir di Propinsi Sumatera Selatan. 

Melalui pembelajaran PKW pada 2022 membuat dirinya mengenal banyak tentang keilmuan kain Gebeng yang belakangan semakin jarang perajinnya. Mulai dari cara mencelup benang ke dalam air yang mengandung zat pewarna alam dan kemudian menenunnya menjadi kain.

Berlanjut bersama teman-temanya di PKW ia mengembangkan kerajinan wastra ini dan memproduksinya untuk dipasarkan, bahkan menerima order dengan pesanan motif khusus. 

“Berkat pembelajaran di PKW membuat saya mandiri menenun kain Gebeng sepanjang empat meter dengan alat tenun tradisional gedokan. Saya juga pernah diberi kepercayaan oleh Ibu Bupati Ogan Ilir menenun sebanyak 135 kain Gebeng. Per helainya dijual Rp 1.650.000,” bangga Muslimah.

Memproduksi kain khas Gebeng juga menjadi andalan Sri Ayu Ningsih (22), yang awalnya belum terbiasa karena belajar sesuatu hal baru. Namun ia bersyukur terpilih sebagai salah satu peserta PKW 2022 menyemangati ketekunannya menenun.

“Pengalaman saya belajar selama mengikuti program PKW, selain diberikan pembelajaran kecakapan menenun, juga dilatih cara mencelupkan benang ke dalam pewarna. Saya jadi teringat kembali momen berpanas terik matahari dan percikan pewarnanya yang membasahi tangan,” kenangnya.

Kemandirian dan kesuksesan wirausaha Muslimah dan Sri Ayu Ningsih ini tentunya tidak terpisahkan dari program pembelajaran dan pelatihan PKW yang ditekuninya. Nah, produk kerajinan kain tenun Gebeng hasil karya mereka pun akan ditampilkan dalam pameran PKW Tekun Tenun dan Kriya, Kriyanusa 2024 mendatang.

Sahabat Kursus ditunggu kedatangannya, ya.