DARI DUNIA DESAIN, TAUFAN MENGGAPAI MIMPI MENJADI WIRAUSAHA SUKSES

13 November 2023

Setiap keahlian yang terasah akan memberikan peluang usaha, begitu pun dengan kemampuan dalam bidang desain grafis. Semakin terasah kemampuan, maka akan meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh seseorang. Itulah yang dialami oleh Taufan Halim Ratnantio.


Pemuda asal Semarang tersebut merupakan lulusan SMKN 11 Semarang Jurusan Grafika lalu melanjutkan pendidikan di lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Sebagai insan vokasi, kini ia sudah mengembangkan usaha minuman Bobanesia dan printing bernama Rumah Sahabat Printing di Semarang.


Cerita menjadi wirausaha tersebut pun cukup panjang. Awalnya, ia memantapkan hati lulus SMK untuk membuka usaha. Ia membangun Bobanesia di tahun 2020, mulai dari desain logo, branding produk, sampai desain media sosial. 



“Saya memang dari awal ingin jadi wirausaha. Lalu setelah itu, saya ingin menambah ilmu dengan kursus desain grafis digital printing di LKP Vision Collage (Vico),” ungkap Taufan


Melalui kursus gratis program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2022, Vico mendapatkan ilmu terkini di bidang desain grafis. Ia mempelajari banyak hal tentang pembuatan mug, gantungan, editing video, bahkan sablon kaus.


Dari program PKW pula lah ia mendapatkan modal rintisan usaha berupa barang-barang, seperti laminator, press mug, printer, square cutter, dan ATK. Sejak lulus PKW ia pun merambah usahanya ke bidang printing di Agustus 2022.


“Dari program PKW benar-benar menambah semangat mental wirausaha saya. Jadi, tidak gampang menyerah dan networking/relasi saya kini luas,” tutur Taufan.


Kini, ia mengembangkan dua usaha sekaligus. Setelah mengikuti program tersebut, ia pun mendapatkan omzet bersih dua kali lipat dari dua usaha tersebut. Dalam sebulan ia bisa mendapatkan Rp6—8 juta. Ia pun membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Bobanesia usaha minuman yang dikelolanya pun habis terjual setiap hari mulai dari 30-100 cup.


Taufan menjelaskan, “Bobanesia sendiri kan kios minuman kekinian gitu, itu ada karyawannya. Di Semarang sudah ada dua, sementara untuk printing ada tim juga.”


Dari hasil wirausahanya tersebut, Taufan pun tak seperti kacang lupa kulit. Ia rutin membantu perekonomian keluarganya setiap bulan dan membantu usaha orang tuanya pun di rumah. Semangatnya dalam berwirausaha turun dari keluarganya yang juga memiliki usaha katering.